Senin, 21 Mei 2012

SENI TUTUR ACEH..

SENI TUTUR ACEH SEBAGAI MEDIA EFEKTIF PENYAMPAIAN PESAN
Seperti daerah-daerah lainnya, provinsi Aceh juga memiliki karya Sastra yang beragam. Bahkan,hampir di setiap kabupaten di Aceh mempunyai karyanya masing-masing.
Sastra Aceh berkembang seiring perkembangan peradaban dari abad ke abad, dan baru dikenal pada abad ke 14, namun sastra lisan telah berkembang sejak Aceh dikenal pada abad ke 9. Aceh sebagai bumi Seuramoe Mekkah, mewariskan beragam corak Sastra Islami. Dari Aceh pula pembaharuan Sastra Melayu Indonesia yang memiliki asset kekayaan generasi Sastra klasik.
Sampai saat ini Seni Sastra Aceh seperti Narit Maja (peribahasa) Meurajah (mantra), Hiem (teka-teki), panton (pantun) serta Caé atau Syair masih lestari dan cukup di gemari masyarakat. Di gampông-gampông yang ada di Aceh, Seni Sastra ini tidak pernah ditinggalkan dan menjadi bagian dalam Implementasi kehidupan local mereka, Melalui Seni Sastra yang bercorak ragam lisan ini pulalah, pesan-pesan disampaikan kepada generasi ke generasi secara turun-temurun.
Adalah Medya Hus, satu dari Seniman Aceh yang secara terus-menerus berusaha melestarikan Seni Sastra Aceh khususnya Seni Tutur, Seni Tutur ini dilaksanakan pada event yang berskala kecil sampai pada event yang berskala internasional misalnya acara Adat, event Seni dan Budaya, serta event festival di dalam dan di luar negeri. Di Aceh TV sebagaisebuah televise local di Aceh , yang memiliki komitmen sebagai icon pelestarian Seni dan Budaya Aceh, Medya Hus mengasuh program Caé bak jambô, Meupantôn, Meuratôh dan Seumapa di Aceh TV.
Caé, adalah salah satu kesenian Aceh yangcukup di gemari sampai sekarang. dalam Sastra Aceh, cerita prosa dikenal dengan istilah haba, sedangkan bentuk Puisi disebut Caé, Caé dalam Seni Sastra Aceh secara Tradisional dikenal dengan beberapa bentuk, baik yang diterima dari Tradisi Melayu maupun yang dikembangkan dari konvensi Puisi Arab, di samping Puisi-puisi asli Aceh. Seni bersyair ini kerap kita temui dalam ragam aktivitas Tradisional masyarakat Aceh. Kedekatan dan daya tarik seni tutur ini pada kultur masyarakat Aceh menjadikannya sebagai Media Tradisional yang efektif dalam penyampaian pesan kepada masyarakat.
MONDRIS TAWAN
Direktur Program Aceh TV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar